Jumat, 28 September 2012

#Note Jalanan : Warna-warna Pagi

Ini sebenarnya catatan jalanan di Senin pagi, 24 September 2012 kemarin… yaa dengan berbagai alasan yang… bisa jadi dibuat-buat x_x, baru sempat diposting sore ini :D

Tapi… belum basi deh kayanya… mumpung masih hari Jumat, belum nyampe Senin lagi… jadi belum terlambat J

-----
Menutup hari dengan syukur, mengawali hari dengan syukur.
Senin pagi yang sedikit agak mendung, bersama ratusan orang lainnya menyusuri tiap meteran jalanan Soekarno Hatta, Bandung.

Dihadapanku, berjejer berbagai macam wajah tapi semuanya dengan satu aura,,,, 'Senin'.
Ada yang berkedip-kedip menahan ngantuk, ada yang sudah terlelap dengan nikmat diantara kesesakan angkutan kota. Ada juga yang menatap kosong, entah apa yang tengah menggelayuti pikirannya..
Ya, semua dengan pikirannya masing-masing. Seperti seorang pemuda stelan 'preman' dengan rambut ala harajuku, kaos hitam, celana jeans, lengkap dengan daun telinga berlubang lebar bekas ditindik yang duduk didepan pintu angkot. Ia menahan dagu dengan tangan kirinya dan menatap sayu ke arah luar... #sayu?? Benar, sayu...
Tak taulah apa pula yang tengah ia pikirkan.

Iseng-iseng menengok ke arah luar. Barisan motor-motor bergerak perlahan...
Senin pagi, memang identik dengan macet, atau klo beruntung, seperti sekarang, bergerak perlahan. Kulihat wajah-wajah cemas para pengendara, mungkin takut telat sampai tujuan. Aku juga lihat ada yang berwajah marah, nampaknya motornya baru saja kesenggol angkot. Ada juga yang nampak tak peduli dengan sekitar, sedikit melirik kiri-kanan dan lempeng fokus pada laju sang motor. Tapii, ada juga wajah ceria diantara asap knalpot... Yeaa pasangan muda yang menikmati perjalanan pagi. Bercanda, tertawa dan ga sadar nabrak mobil :D

Heuheuheuheu..... \=D/


Seorang pemuda bertopi hitam, pakai jeans dan berkemeja kotak-kotak (kayanya bukan fans-nya Jokowi karena warna kotak-kotaknya beda) berlari-lari di trotoar jalan. Melewati siswa-siswa SMA yang cemas menunggu angkot, juga melewati pak polisi yang bertugas tanpa permisi (untung ini polisi, bukan panitia Mosma. Klo ga, pemuda ini bisa kena hukuman ga bilang ‘permisi’ :D). Ku arahkan pandangan mengikuti lajunya. Hoo... Dia mengejar angkot Gedebage-St. Hall rupanya.

Hey hey, seorang kakek di sebelahku nampak gelisah. Duduknya pindah-pindah... Agak kesal sih... Secara, ni angkot lumayan penuh. Sempet berpikir 'maunya apa sih??'. Dia berpindah dari jok didepanku ke sebelahku. Lalu pindah lagi ke jok didepanku. Tak hanya itu, dia ga juga bisa diam. Tangannya memegang dagu, lalu ga lama kepalanya tengok kiri kanan, lalu duduk tegak melepaskan tangannya dari dagu, lalu duduknya agak maju, mundur lagi, tengok kiri-kanan lagi... Pegang dagu lagi...terus begitu...
Hmmm... Entah (lagi) apa yang dipikirkan.

Ini Soekarno Hatta di Senin Pagi. Semarak dengan warna-warna....

Upsss... MasyaAllah, ada wanita 'kurang waras' berjalan telanjang tanpa kain sehelai pun x_x
menjadilah ia, tontonan 'gratis' dalam kemacetan :(
Pengen rasanya turun dan menyerahkan jaketku padanya. Sayangnya, aku ditengah-tengah kemacetan jalanan dan kesesakan angkutan umum. Cuma bisa menahan hati yang merasa 'teriris'.

Ya Allah, setiap orang memulai hidup di pagi dengan warnanya masing-masing. Setiap orang memulai hari dengan segala permasalahan dan kesyukurannya masing-masing. Kau berikan dengan adil. Ada yang memperlihatkan 'permasalahan' itu, ada yang 'menyimpannya' saja didalam hati dan menikmatinya.

Kadang, merasa betapa beban hidup begitu mendera. Kadang, merasa hanya 'aku' yang menderita. Tapi, jika kita mau sejenak memperhatikan sekeliling, mencoba membaca riak-riak wajah orang-orang yang kita temui, kita akan melihat betapa semua orang sama. Mereka punya ujiannya sendiri-sendiri pada konteks yang berbeda namun bobot yang sama sesuai kapasitas masing-masing.

Sedih atau bahagia. Optimis atau pesimis. Semuanya pilihan. Kita yang menentukan, sikap seperti apa yang akan kita show up kepada dunia. Tak ada larangan, hanya ada 'akibat'.

Aku pilih untuk bersyukur saja ahh... Agar akibatnya pun tak jauh dari indahnya perasaan 'bersyukur' itu, yaitu bahagia. Aku pilih untuk optimis saja, agar akibatnya pun adalah pasangannya, yaitu sukses.

#AkuBahagia^_^#

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bacaan Populer